MAHABBAH ATAU CINTA MENURUT ULAMA TASAWUF
>Sufyan as-sauri: mengikuti perilaku Rasulullah SAW.
>Al-junaid al baghdadi: Allah menghalangi atas orang yg hatinya ada fikiran dunia.
>Dzun nun al-misry: berkatalah kepada orang yg cinta pada Allah "takutlah kamu direndahkan karna mencintai selain Allah".
>As-sybli: orang ma'rifat apabila berbicara maka binasa, begitu pula orang yg cinta bila berdiam juga binasa.
>Rabiah al-adawiyah: barangsiapa yg menunjukkan pada kekasihku (Allah).
>Pembantu rabiah: kekasihku ada bersamaku, namu dunia telah memutuskannya.
>Ibn jala': Allah memberi wahyu pada Musa as, "sungguh ketika aku memberi tahu akan rahasia pada seorang hamba, maka aku tak menemukan kecintaan pada dunia dan akhirat krn telah penuh kecintaannya padaKU dan penjagaanKU".
>Ibrahim bin adham: ya Allah, sungguh engkau mengengetahui bahwa surga tak terbesit padaku sesayap lalat pun, engkau memulyakanku dg mencintaiMU, dan membahagiakanku dg mengingatMU, dan memberi waktu agar tafakur pada keagunganMU.
>As-sariy: barangsiapa cinta Allah maka dia hidup, bila cinta dunia maka akan keras (hatinya), dan orang bodoh tiap pagi-sore selalu bergantung pada dunia, dan orang pandai bila mengetahui celanya akan lari darinya.
>Abu yazid al-bustomi: seorang pecinta tak akan mencintai dunia dan akhirat, karna cintanya hanya penuh pada penciptanya (Allah).
>Al-khowas: hancurnya segala keinginan, dan terbakarnya sifat ketergantungan dan semua hajat (dunia akhirat).
>Sahl: Allah melunakkan hati seorang hamba karna telah mampu "melihat"NYA setelah faham apa yang diinginkannya.
>Harm bin hibban: orang mukmin tatkala mengetahui Tuhannya maka akan mencintaiNYA, bila sudah mencinyaiNYA maka akan memfokuskanNYA, dan ketika menemukan manisnya fokus padaNYA maka tak akan melirik dunia dg pandangan keinginan (syahwat) dan tak akan melirik akhirat dg pandangan kesunyian, artinya lemah pada urusan agama dan sibuk urusan akhirat.
ULAMA-ULAMA LAINNYA
>Selalu mengingatNYA.
>MendahulukanNYA.
>Benci berlama-lama didunia.
>Memaksa hati untuk menemukanNYA, namun melarang lisan untuk menggambarkanNYA.
>Dll
(Ihya ulumuddin IV/477-478)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Anda sopan kamipun segan :)