By Ala Kulli Haal
Ketahuan banget wahabi kebanyakan nya gak faham usul fiqh.
Aku dipinjamin temanku akun fb nya untuk masuk dalam groupnya Zul, Elmadury karena akun Ala kulli haal udah gak bisa masuk kesana lagi.
Jadi aku melihat komentar terlucu, hehehe...
Si zul brkomentar :
Marhaban Ya Ramadlan
Mestinya kalau tak pernah dilakukan nabi dan sahabatnya, diam nya bermakna larangan bid'ah!
Nah pertanyaannya adalah :
Sejak kapan diam nya nabi dan sahabat menjadi "larangan...???
Pada saat nabi melihat sahabat yang sholat sunat qobliah magrib, beliau berdiam, padahal beliau tidak mengerjakan sholat sunah qabliah magrib, beliau juga tak pernah memerintahkan nya.
Para ulama fiqh mengambl istinbat dari diam nya rasul "boleh" kita sholat qabliah magrib
Waktu para sahabat memakan binatang "dhob" Rasulullah SAW tidak ikut memakan, dan beliau cuma diam, tidak menyuruh dan tidak melarang, dan beliau tidak ikut memakan.
Para ulama berpendapat "boleh" kita memakan binatang dhob.
Juga waktu Rasulullah SAW datang ke madinah, lalu beliau disambut dengan meriah, ada yang memukul rebana di hadapan beliau, beliau diam aja, dan bersyair dengan memuji beliau, beliau diam, padahal beliau tidak menyuruh para penduduk madinah menyambut beliau dengan meriah, pakai rebana, pakai syair "thola'al badru alaina" dan bahkan rasul tidak pernah mengajarkan syair "thola'al badru alaina" itu kepada penduduk madinah, dan tidak pernah mengajarkan pukul-pukulan rebana, dan rasul tidak menyuruh ahli madinah menyambut datangnya beliau kemadinah dengan meriah.
Dengan diam nya Rasulullah tidak melarang mereka bersyair-syair, memukul rebana di hadapan beliau, menyambut kedatangan beliau dengan meriah beliau tidak menegur.
Maka ulama mengistinbat bahwa bolehnya kita memukul rebana sambil bersya'ir dengan yang tidak diajarkan oleh Rasulullah selama itu memuji-muji Rasulullah SAW, seperti yang di lakukan ahli madinah pada saat menyambut datangnya Rasulullah dengan kelakuan yang sebelumnya tidak pernah disuruh Rasulullah, tidak pernah dilakukan Rasulullah.
Dan kita skrg ini jangan kalah dengan ahli madinah, mari kita sambut datangnya maulid Rasulullah SAW dengan syair-syair pujian dan pukul-pukulan rebana yang menggema, agar Rasulullah dikenal anak cucu kita dan dikenal semua orang.
Seandainya kita ikut pemahaman wahabi yang menyatakan diam nya rasul itu adalah suatu larangan, maka para sahabat yang memakan dhob itu telah melakukan dosa,dan sahabat yg sholat qabliah jg dapat dosa,
Dan semua pekerjaan kita sekarang ini adalah larangan semua,
Para ulama berpendapat diam nya Rasulullah itu tertuju pada IBAHAH, bukan larangan.
Adapun jika sesuatu itu adalah yang dilarang, maka Rasulullah dengan tegas dan lantang mengatakan itu haram, itu jahat, itu pekerjaan syaithon, tidak berdiam saja, hehehe...
Seperti pada waktu sahabat mempercepat membasuh tumit waktu berwudhu, langsung Rasulullah menegur nya dengan teguran "celakalah", bukan diam saja...
Seandainya beliau waktu itu diam, maka pasti para ulama menyatakan boleh nya kita membasuh tumit dengan tidak di sempurnakan.
Orang yahudi, nasrani, majusi, musyrikin, khususnya iblis laknat sangat membenci dengan kelahiran dan adanya Rasulullah SAW.
Keputusan ada di tangan kita, mau ikut orang kafir dan iblis kah yang membenci lahirnya Rasulullah ke dunia ini karna takliq buta dengan ulama mereka yang dangkal fahamannya.......???
Atau kah ikut ahlussunnah waljamaah yang mensyukuri, mencintai adanya, lahirnya Rasulullah SAW ke dunia ini...!!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Anda sopan kamipun segan :)